Faktor yang Mempengaruhi Kekeruhan Air – Kekeruhan merupakan ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (Nephelometrix Turbidity Unit) atau JTU (Jackson Turbidity Unit) atau FTU (Formazin Turbidity Unit).
Kekeruhan air dapat disebabkan oleh adanya bahan-bahan anorganik serta organik yang terdapat dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. Dan akan berakibat bagi budidaya perairan yakni dapat mengganggu masuknya sinar matahari, membahayakan untuk ikan maupun organisme makanan ikan. Sehingga akan mempengaruhi corak serta sifat optis dari suatu perairan. Lalu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Kekeruhan Air ? Simak penjelasan berikut.
Faktor Penyebab Kekeruhan Air
Kekeruhan Air dapat ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut, antara lain :
- Benda-benda halus yang disuspensikan (seperti lumpur dsb).
- Jasad-jasad renik yang merupakan plankton.
- Warna air (yang antara lain disebabkan oleh zat-zat koloid yang berasal dari daun-daun tumbuhan yang terektrak).
Faktor-faktor ini akan menimbulkan warna dalam air. Pengukuran kekeruhan suatu perairan bisa dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan Jackson Candler Turbidimeter dengan satuan unit turbiditas setara dengan 1 mg/l SiO2. Satu unit turbiditas Jackson Candler Turbidimeter ditunjukkan dengan satuan 1 JTU (Jackson Turbidity Unit).
Air yang bisa digunakan untuk budidaya ikan selain harus jernih tetapi tetap ditemukan plankton. Air yang sangat keruh tidak bisa digunakan untuk kegiatan budi daya ikan, karena air yang keruh akan menyebabkan:
- Rendahnya kemampuan daya ikat oksigen;
- Berkurangnya batas pandang ikan;
- Nafsu makan ikan berkurang, sehingga efisiensi pakan rendah; serta
- Ikan sulit bernafas karena insang tertutup oleh partikel-partikel lumpur.
Air memiliki karakteristik fisika, kimia serta biologis yang sangat berpengaruh pada kualitas air tersebut. Oleh karena itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna mendapatkan air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Kekeruhan Air antara lain :
1. Faktor Fisika
Faktor-faktor fisika yang berpengaruh pada kualitas air yang dapat terlihat secara langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:
- Kekeruhan
Kekeruhan air bisa disebabkan oleh adanya bahan-bahan anorganik serta organik yang terdapat dalam air seperti lumpur dan juga bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. - Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan memicu bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi. - Warna
Warna air bisa disebabkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan juga ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan - Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat akan memicu bau, serta dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat juga akan menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air. - Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan karena adanya organisme dalam air seperti alga serta gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.
2. Faktor Kimia
Karakteristik kimia air menjelasakan banyaknya senyawa kimia yang ada di dalam air, sebagian di antaranya berasal dari alam secara alamiah dan sebagian lagi sebagai peran aktivitas makhluk hidup. Beberapa senyawa kimia yang terkandung didalam air dapat dianalisa dengan beberapa kriteria kualitas air. Kriteria kualitas air tersebut dapat dikelompkkan sebagai berikut :
- pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan berpengaruh pada rasa, korosifitas air serta efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut berpengaruh pada pH. - DO (dissolved oxygent)
DO merupakan jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa serta absorbsi atmosfer atau udara. Semakin banyak jumlah Dissolved Oxygent maka kualitas air akan semakin baik. - BOD (biological oxygent demand)
BOD merupakan banyaknya oksigen yang diperlukan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terkandung di dalam air secara biologi. - COD (chemical oxygent demand)
COD atau Chemical Oxygent Demand merupakan banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia. - Kesadahan
Tingkat kesadahan air yang tinggi akan sangat berpengaruh pada efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam penggunaan untuk bidang industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi dapat dikarenakan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air . - Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga butuh pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).
3. Faktor Biologi
Organisme mikro biasa yang terkandung dalam air permukaan, tetapi pada umumnya tidak terdapat pada kebanyakan air tanah karena penyaringan yang dilakukan oleh aquifer. Organisme yang paling dikenal yakni bakteri. Adapun pembagian mikroorganisme didalam air dapat di bagi sebagai berikut :
- Bakteri
Dengan ukuran yang berbeda-beda dari 1 sampai 4 mikron, bakteri tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut dengan bakteri patogen. - Organisme Colliform
Organisme colliform merupakan organisme yang tidak berbahaya dari kelompok colliform yang akan hidup lebih lama didalam air daripada organisme patogen. Namun, secara umum untuk air yang dianggap aman untuk dikonsumsi, tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air. - Organisme Mikro Lainnnya
Disamping bakteri, air bisa memiliki kandungan organisme mikroskopis lain yang tidak diinginkan berupa ganggang dan jamur. Ganggang merupakan tumbuh-tumbuhan satu sel yang memberi rasa serta bau pada air. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat dicegah dengan pemakaian sulfat tembaga atau klorin. Jamur merukapan tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa–pipa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak (Linsley, 1991)