Mesin anestesi pada umumnya diaplikasikan oleh seorang spesialis anestesi atau seorang perawat anestesi untuk melakukan berbagai macam tindakan. Varian anestesi yang umum digunakan pada negara maju adalah mesin anestesi continuous flow atau biasanya lebih dikenal dengan mesin boyle. Mesin ini dibentuk untuk menyediakan pasokan yang akurat dan terus menerus dari gas medis seperti oksigen dan oksigen nitrat. Lalu setelah itu dicampurkan dengan menggunakan konsentrasi yang akurat dari anestesi uap.
Mesin Anestesi Boyle 1917
Di tahun 1917, Henry Edmund Gaskin Boyle adalah seorang ahli anestesi kelahiran barbados yang merancang mesin anestesi sehingga dapat memberikan anestesi dengan oksigen atau dengan nitrogen oksigen dan eter. Mesin anestesi mengalami perkembangan sehingga terjadi perbaikan dan modifikasi selama lebih dari lima dekade berikutnya. Mesin ini merupakan mesin yang sering banyak digunakan di negara inggris.
Mesin ini terdiri dari dua bagian yaitu alat anestesi dan perlengkapannya untuk melakukan tindakan anestesi umum secara inhalasi. Yaitu dengan cara menyalurkan gas atau campuran gas anestetik yang aman ke dalam rangkaian anestesi kemudian dihirup oleh pasien setelah itu membuang sisa gas dari pasien.
Fungsi Mesin Anestesi
Dalam bidang kesehatan mesin anestesi atau biasanya disebut sebagai mesin gas yang berfungsi mengeluarkan gas atau campuran gas yang aman ke rangkaian sirkuit anestetik. Tujuannya adalah untuk dihirup oleh pasien sesuai indikasi serta untuk membuang sisa campuran gas yang dikeluarkan dari tubuh pasien.
Adapun mesin yang aman dan ideal untuk memenuhi kriteria tersebut :
- Mesin tersebut dapat mengeluarkan gas anesteti dengan takaran dosis yang tepat.
- Terdapat ruang rugi minimal (dead space)
- Dapat mengeluarkan CO2 dengan efisien
- Mesin tersebut memiliki tekanan yang rendah
- Terdapat kelembaban yang dapat terjaga dengan baik.
- Dapat diaplikasikan dengan mudah dan aman.
Mesin anestetik yang modern sudah dilengkapi dengan ventor mekanik serta alat pantau. Pada mesin anestetik modern juga sudah dibekali dengan komponen keamanan, monitor,ventilator mekanis,breathing circuit, serta beberapa mikroprosessor yang berfungsi untuk mengintegrasi dan memonitor seluruh bagian komponen.
Mesin Anestesi Konvensional dan Modern (1970 – sekarang)
Ada beberapa keterbatasan yang dimiliiki pada mesin anestesi konvensional, yaitu :
- Memiliki banyak koneksi ekternal.
- Sudah dilengkapi dengan adanya pembatas tekanan didalam sirkuit nafas, namun sebagian perlu diatur secara manual agar tekanan tetap berada di bawah nilai extrim.
- Beresiko Vaporizer yang bersifat menetap atau dapat dipindahkan.
- Tidak memiliki penghantar volume tidal.
- Pemeriksaan harus selalu dilakukan secara manual karena terkadang terjadi tidak akurat.
Komponen dasar
Pada umumnya mesin anestesi dibagi menjadi 3 jenis komponen yang saling berhubungan, yaitu :
- Komponen 1 terdiri dari sumber uap, penunjuk aliran gas, serta alat penguap, serta oksigen flush control.
- Komponen 2 terdiri dari sirkuit nafas, sistem lingkaran, sistem magil.
- Komponen 3 merupakan alat – alat yang menghubungkan sirkuit nafas dengan pasien yang terdiri dari sungkup muka, pipa endotrakeal.
Aliran gas
untuk alirannya yaitu hirup uap dari obat anestesi lalu masuk ke paru – paru menembus alveoli kapiler, kemudian masuk ke aliran darah kapiler melalui sirkulasi jantung kiri dan menuju ke otak. Kemudian selanjutnya obat akan menembus kapiler di jaringan otak dan masuk ke dalam sel sel otak sehingga terjadi penurunan kesadaran pada pasien.
Persiapan
Adapun hal-hal yang harus di persiapkan setiap akan melakukan tindakan anestesi :
- Tabung sumber gas anestesi disertai dengan alat pengukur aliran.
- Reservoir yakni dengan melakukan pemeriksaan pada penghubung T, lalu pastikan tidak ada sumbatan pada jalur masuknnya udara.
- Vaporizer, yakni pastikan bagian tersebut sudah terisi dengan penuh, lalu periksa setiap sambungannya dan putar tombol hingga angka 0.
- SIB, yaitu periksa sambungan dan posisi magnet yang terdapat di pompa.
- Sistem pernafasan dan penghubung, yaitu dengan cara periksa dan pastikan semua sistem pernafasan yang setiap sambungannya sudah berjalan dengan baik.
- Katup pernafasan, periksa bagian tersebut dengan cara melihat langsung bagian katup.
- Periksa adanya kebocoran sirkuit atau tidak.
- Pastikan sudah tersedia sungkup wajah, pipa oropharingeal, adanya laringoskop yang bisa berfungsi dengan baik, pipa endotracheal yang tidak bocor, periksa keadaan suction yang akan digunakan, pastikan meja diposisikan ketika terjadi emergency, tersedianya obat – obatan.
Pemeliharaan
1. Maintenance Harian
Lakukan pembersihan setiap setelah menggunakan alat ini dengan cara mencuci peralatan yang telah terkontaminasi pasien dengan menggunakan desinfektan.
2. Maintenance Mingguan
Bila tidak bisa melakukan kalibrasi, lakukan pemeriksaan atau penggantian alat sensor O2 dan sensor flaw.
3. Maintenance Bulanan
Bersihkan cooling air filter.
4. Maintenance semiannual
Melakukan pemeriksaan ada atau tidaknya infeksi yang dikerjakan oleh teknisi agen mesin anestesi.
5. Maintenance tahunan
Teknisi agen mesin anestisi melakukan kalibrasi.