Penjelasan Lengkap Tentang Defibrilator

Penjelasan Lengkap Tentang Defibrilator – Defibrilator adalah sebuah alat stimulator detak jantung yang menggunakan aliran listrik dengan tegangan tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung. Eksternal Defibrillator Otomatis atau dalam kata lain disebut Automatic External dalam dunia kesehatan.

Penjelasan Lengkap Tentang Defibrilator

Defibrillator bekerja dengan cara mengirim aliran listrik ke tubuh pasien dengan dosis tertentu yang bertujuan untuk memberikan efek depolarisasi pada jantung, sehingga otot jantung akan melemas dan memperoduksi kelistrikan jantung agar jantung dapat berdetak kembali. Saat ini, alat defibrillator merupakan perangkat integral dalam komunitas medis dan masyarakat. 

Jenis-jenis Defibrilator

Pada umumnya alat defibrilator banyak diaplikasikan di berbagai rumah sakit adalah jenis M-series monophasic dan defibrilator biphasic. Namun, ada beberapa jenis defibilator yang dapat diketahui :

1. DC Defibrillator

Biasanya dalam pengaplikasiannya selalu dikalibrasikan dalam satuan watt-detik atau joule sebagai ukuran dari energi listrik yang tersimpan pada kapasitor. Energi dalam detik-watt sebanding dengan satu setengah kapasitansi dalam farad, nilai ini kemudian dikalikan dengan tegangan yaitu dalam volt kuadrat. Energi yang akan diberikan defibrilator biasanya mencapai 60 – 80% dari energi mereka untuk disimpan ke resistansi sebanyak 50 Ω. 

2. Advisori Defibrilasi

Merupakan salah satu jenis alat defibrilator yang mampu menganalisis ECG dan membuat keputusan dalam menyalurkan kejutan dengan handal dan akurat. Alat ini dirancang sebagai alat kedokteran yang berguna untuk mendeteksi fibrilasi ventrikel atau ventricular fibrillation dengan dibekali tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang sebanding dengan paramedis terlatih. Lalu selanjutnya akan memberikan atau merekomendasikan seberapa banyak energi sesuai dengan kejutan defibrilasi tersebut.

3. Implan Defibrilator

Dalam pengaplikasian alat ini biasanya digunakan pada pasien yang beresiko tinggi mengalami  ventricular fibrillation. Alat implan defibrilator ini sudah dirancnag dengan dibekali fitur penyimpanan rekaman sinyal jantung pasien, sejarah terapi pasien dan data diagnostik pasien, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam penggunaan alat ini. Pada alat defibrilator ini mempunyai volume kurang dari 70 cc.

Tidak hanya itu, implan defibrilator juga mempunyai lebih dari 30 juta transistor dan menyalurkan kurang dari 20 micro ampere selama beroperasi sebagai pemantauan konstan.Defibrilasi dapat menimbulkan beberapa komplikasi pada setiap pasien, biasanya komplikasi tersebut bisa meliputi kulit terbakar, kematian sel otot jantung, aritmia tipe lain, serta terbentuknya gumpalan darah. Penggunaan alat ini diperlukan untuk mengatasi kondisi aritmia tertentu yang bersifat mengancam nyawa, yaitu seperti fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel tanpa nadi.

Isu Keamanan Defibrilasi

Dalam penyampaian defibrilator dilakukan oleh petugas terlatih. Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan :

  1. Siapkan alat defibrilator paddles
  2. Letakkan paddle pada tubuh pasien
  3. Berikan defibrilator arus listrik
  4. Salurkan arus listrik

Pada umumnya AED menggunakan petunjuk berupa suara sebagai berikut :

  1. Lakukan pemasangan paddle
  2. Posisi berdiri jauh dari kontak dengan defibrilator
  3. Tekan tombol “shock” sebagai pengendali alat
  4. Lakukan pemeriksaan pada defibrilator paddle
  5. Lakukan pemeriksaan denyut nadi pada pasien
  6. Apabila detak jantung tidak terdeteksi, segera lakukan CPR 
  7. Tekan “menganalisis”
  8. Tidak ada kejutan disarankan

selain petunjuk-petunjuk di atas, kondisi berikut ini juga mungkin terjadi pada tampilan “tekan “menganalisis”” :

  • ketika alat dialiri listrik namun tidak ada tanda aktif
  • 70 detik setelah analisis selesai
  • 70 detik setelah menyampaikan kejutan ketiga dalam urutan analisis ketiga

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *