Jenis Alkohol dan Sifat Fisiknya – Alkohol adalah salah satu senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih -OH yang terikat pada atom karbon suatu rantai siklis. -OH itu sendiri merupakan gugus fungsi hidroksil. Alkohol juga dapat diartikan sebagai senyawa turunan alkana yang mempunyai –OH. Senyawa alkana nantinya akan digantikan satu atau lebih atom hidrogen oleh gugus hidroksi.
Gugus fungsi -OH mempunyai ikatan secara kovalen dengan atom karbon dalam molekul alkohol. Alkohol mempunyai rumus senyawa kimia R-OH atau CnH2n+1OH. Gugus -R pada alkohol atau alkil bersifat nonpolar, sedangkan gugus fungsional -OH bersifat polar.
Jenis – Jenis Alkohol
Alkohol digolongkan berdasarkan adanya ikatan gugus hidroksil -OH dengan atom karbon. Gugus fungsi merupakan atom atau gugus atom yang mempunyai ciri khusus pada suatu deret homolog. Sedangkan gugus fungsi alkohol biasa disebut dengan gugus -OH. Berikut beberapa jenis alkohol berdasarkan kedudukan gugus OH dalam rantai atom C, antara lain :
- Alkohol Primer
Alkohol primer merupakan salah satu jenis alkohol yang gugus OH-nya terikat pada atom C primer. Atom C yang hanya mengikat satu atom C lain disebut atom karbon primer.
Terdapat dua tahap proses oksidasi pada alkohol primer yaitu :
- Tahap pertama akan terbentuk senyawa alkaloid
- Tahap berikutnya akan membentuk asam karboksilat. Kuat atau lemahnya oksidasi alkohol tergantung pada oksidatornya.
Contoh alkohol primer diantaranya adalah etanol, propanol dan metanol.
Contoh Rumus Alkohol Primer adalah CH3 – CH2 – CH2 – OH dan CH3 – CH2 – OH
- Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder merupakan salah satu jenis alkohol yang gugus OH-nya terikat pada atom C sekunder. Atom C yang telah terikat pada dua buah atom C lain disebut dengan atom karbon sekunder
Contoh alkohol sekunder seperti isoamil alkohol dan isopropil. Proses oksidasi senyawa ini dapat menyebabkan terbentuknya senyawa dengan gugus fungsi keton dan tidak dapat dioksidasi lebih lanjut.
- Alkohol Tersier
Alkohol tersier merupakan salah satu jenis alkohol yang gugus OH-nya terikat pada atom C tersier. Atom C yang telah diikat oleh tiga atom C lain disebut dengan atom karbon tersier.
Contoh alkohol tersier meliputi tersier butil alkohol. Senyawa tersier butil alkohol tidak bereaksi terhadap Kalium permanganat atau KMnO4 dan oksidator lainnya
Sifat-sifat Fisik Alkohol
Penggantian atom H menjadi gugus –OH menyebabkan perbedaan sifat fisika dan kimia suatu senyawa, tak terkecuali alkohol. Hal tersebut membuat adanya sifat sifat fisik dari alkohol, berikut diantaranya :
- Alkohol dengan rantai pendek berkarbon C1-C4 adalah cairan yang mudah bercampur dengan air dan tak berwarna.
- Alkohol dengan rantai karbon C5-C12 adalah cairan yang menyerupai minyak, sedangkan alkohol dengan karbon yang lebih tinggi adalah padatan tak- berwarna.
- Dengan semakin tingginya rantai karbon akan menjadi semakin sulit alkohol untuk disuling dan bercampur dengan air.
- Metanol adalah suatu zat cair yang memiliki rasa hampir sama dengan etanol, mudah terbakar, mudah larut dalam air, tidak berwarna, berbau dan mudah menguap.
- Etanol adalah suatu zat yang memiliki ciri mudah terbakar, mudah menguap, tidak berwarna dan dapat bercampur air dengan mudah. Dalam pasaran dan keseharian, etanol biasa disebut dengan alkohol. Untuk alkohol absolut merupakan sebutan dari alkohol bebas air.
- Spiritus adalah etanol yang telah diproses denaturasi dengan metanol. Aslinya spiritus tidak memiliki warna, warna biru yang dijual dipasaran dihasilkan dari zat warna yang ditambahkan. Hal tersebut bertujuan agar tidak minum.